Hi, Hubungi Kami

CUSTOMER SUPPORT

021 - 5982207

ppsdmhubud@dephub.go.id

Transformasi Pendidikan yang Berorientasi pada Teknologi Terkini untuk Pengembangan Perguruan Tinggi Vokasi Penerbangan berstandar Internasional

Published By

Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat mengadakan pertemuan Focus Group Discussion, Kamis 13 Agustus 2020, Pukul 09.00–17.30 WIB, di Hotel Atria Gading Serpong tentang Analisis Lingkungan dan Isu Strategis Untuk Pengembangan Perguruan Tinggi Vokasi Bidang Penerbangan yang dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Sugihardjo. Pertemuan ini dihadiri oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta stakeholder bidang penerbangan yang membahas sinergi kurikulum pendidikan vokasi serta penerapannya yang menyesuaikan standar internasional dengan standar nasional yang berlaku.

“Pendidikan Tinggi Vokasi harus menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, sehingga dapat menjawab tantangan zaman dan kebutuhan industri” terang Sugihardjo saat pembukaan.

Dengan adanya sinkronisasi keahlian terapan dari pendidikan vokasi diharapkan para lulusan tidak hanya dapat mendukung penerbangan nasional namun juga internasional. Diharapkan dengan adanya penyesuaian tersebut, keahlian terapan tertentu memiliki career planning yang tepat serta disesuaikan dengan kompetensi jenjang pendidikan yang dimiliki.

Dengan kondisi pandemic covid-19 saat ini sangat berdampak pada bidang penerbangan yang tidak hanya dialami oleh industry penerbangan Indonesia namun juga seluruh negara di dunia. Hal tersebut membuat banyak penerbang dirumahkan oleh maskapai penerbangan.

“Transformasi kelembagaan Perguruan Tinggi yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan khususnya Matra Udara akan dilakukan evaluasi secara komprehenship oleh Pusat Pengembangan SDM PerhubunganUdara.” Ungkap Sugihardjo.

Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara akan melakukan proses transformasi kurikulum pendidikan bidang penerbangan yang berorientasi pada kemajuan teknologi agar dapat beradaptasi dengan perubahan saat ini.

“Sejalan dengan hal tersebut diatas, sebagaimana dalam Rapat Terbatas Kabinet Indonesia Maju pada 04 Juli 2020 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo melalui konferensi video dalam mengantisipasi perubahan-perubahan besar melalui teknologi yang berdampak dalam penerapan otomatisasi, Artificial Intelegence, Big Data, Internet Of Things, perubahan lingkungan masyarakat seperti Pembelajaran Jarak Jauh dan Percepatan Digitalisasi” tegas Sugihardjo dalam pidatonya.

Hadir Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Heri Sudarmaji dan Kepala Bidang Pendidikan, Sukarwoto mendampingi Sugihardjo dalam konferensi pers dengan media. Dalam konferensi pers tentang Analisis Lingkungan dan Isu Strategis Untuk Pengembangan Perguruan Tinggi Vokasi Bidang Penerbangan, Sugihardjo menyampaikan bahwa Focus Group Discussion ini dilakukan guna memperoleh masukan, saran serta informasi dari seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder bidang penerbangan. “Hal tersebut menjadi acuan dalam melakukan evaluasi kelembagaan Perguruan Tinggi untuk jangka menengah dan jangka panjang” jawab Sugihardjo atas salah satu pertanyaan media dalam konferensi pers.

Para pers media juga memberikan pertanyaan seputar para penerbang lulusan Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi yang belum terserap. “Pemberian jam terbang antara 15-20 jam pada Diklat Seaplane diberikan bagi lulusan penerbang seaplane API Banyuwangi agar membuka peluang untuk dapat segera terserap di dunia kerja” terang Heri Sudarmaji. Heri Sudarmaji juga menambahkan kerja sama dengan maskapai penerbangan asing dengan mengirimkan tenaga pendidik ke Australia dapat memberikan kompetensi lebih dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan seaplane tersebut.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang dibagi menjadi empat sesi dari beberapa narasumber. Narasumber Sesi Pertama, Wikan Sakarinto, St, M.Sc, Ph.D, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nur Isnin Istiartono, Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed, Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Ocky Karna Radjasa, DirekturRiset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemeterian Ristek / Brin, Prof. Drs. T Basaruddin, M.Sc., Ph.D, Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. Dr. SM. Widyastuti, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Mulyono, SH., M. MSi, Koordinator Kompetensi Pendidikdan Tenaga Pendidik, Syarip Hidayat, Kepala Sub Direktorat Riset Terapan, Deputi Bidang Riset dan Pengembangan.

Saran, masukan dan informasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam diskusi panel ini digunakan untuk menjadi bahan evaluasi dan transformasi kurikulum Perguruan Tinggi Bidang Penerbangan. Sesi pertama mengangkat topic diskusi perihal Regulasi Pendidikan Tinggi Vokasi Kementrerian Lain Menuju Perguruan Tinggi dari narasumber Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Dalam diskusi pertama ini dilakukan melalui konferensi video, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto, St, M.Sc, Ph.D, “transformasi kurikulum yang mengutamakan keterampilan khusus di bidang teknologi penerbangan perlu dilakukan” ungkap Wikan Sakarinto dengan semangat dalam menjelaskan paparan. Sehingga para lulusan keahlian terapan dapat beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih yang sesuai dengan kebutuhan industry penerbangan era saat ini.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel sesi kedua dengan topic Arah Kebijakan dan Regulasi Pengembangan Operasional pada Operator Bandar Udara, Penyelenggara Navigasi Penerbangan, dan Maskapai Penerbangan untuk Jangka Menengah dan Panjang, narasumber merupakan ahli di bidang penerbangan seperti Eric Christian Sofyal, Vice President Flight Operation Garuda Indonesia, Setio Anggoro, Vice President of Service Planning AirNav, Cecep Marga Sonjaya, Vice President Airport Operation PT AngkasaPura I (Persero), Tommy Ariesdianto, Vice President of Operation and Service PT AngkasaPura II (Persero). Dalam sesi ini memberikan wawasan yang luas tentang pentingnya arah kebijakan yang saling bersinergi antar stakeholder bidang penerbangan dan institusi pendidikan yang telah terakreditasi secara nasional dalam pencapaian daya serap lulusan vokasi penerbangan.

Antusias para tamu yang hadir dalam Focus Group Discussion terus nampak, dengan masih penuhnya hadirin yang tetap focus dalam diskusi. Diskusi panel pun dilanjutkan dengan sesi ketiga pada hari yang sama, dengan topic Perkembangan Teknologi (Future of Technology) Fasilitas Penerbangan pada Operator Bandar Udara, Penyelenggara Navigasi Penerbangan, dan Maskapai Penerbangan untuk Jangka Menengah dan Panjang. Para narasumber pun tak kalah antusias dengan para hadirin. Narasumber pada sesi ketiga ini dilanjutka oleh Erman Noor Adi, Direktur Human Capital and Corporate Affairs PT GMF AeroAsia Tbk, Stephanus Milyas Wardana, Vice President of Airport Engineering Development PT AngkasaPura II (Persero), Widodo, Vice President Airport Planning and Environment PT AngkasaPura I (Persero). “Berbagai hasil riset dari institusi ternama dunia membuktikan bahwa trend Digital Transformasi di berbagai sektor industry relative meningkat selama masa pandemic covid-19 dan menjadi salah satu alternative percepatan recovery bagi industri yang terdampak” ungkap Direktur Human Capital and Corporate Affairs, PT GMF AeroAsiaTbk, Erman Noor Adi.

Kegiatan diskusi panel yang keempat dilakukan pada esok pagi, dengan semangat antusias kursi hadirin pun penuh seperti hari sebelumnya. Pada diskusi panel ini, para narasumber di moderatori oleh Achmad Setiyo Prabowo, ST, MT, Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya, dengan karakternya yang khas membawakan topic Forecasting Kebutuhan SDM Penerbangan Jangka Menengah dan Panjang. Para narasumber yaitu Iwan Budiyono, S.SOS., M. AP, Kasubag Perencanaan dan Mutasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Teguh Harmono, Kepala Divisi Organisasi dan Pengembangan SDM AirNav, Irma Yelly, Vice President of Corporate Talent Management, Imron Qodari, S.E. MM. CRP, Vice President Training PT Angkasa I (Persero), Ade Dwipayana, Capt B737-800 PT Garuda Indonesia pun hadir memberikan pemaparannya dengan memberikan kesempatan untuk bertanya bagi para tamu yang hadir.

“Semakin canggih teknologi semakin sedikit SDM yang dibutuhkan karena banyak pelayanan fasilitas penerbangan yang dapat dilakukan dengan auto machine” terang perwakilan Direktur Personalia dan Umum LPPNPI, Teguh Harno dalam diskusi panel keempat. Transformasi dalam menyusun kurikulum guna menciptakan lulusan ahli terapan yang unggul berstandar internasional menyesuaikan forecasting planning untuk menghitung kebutuhan terhadap pengadaan SDM. Diskusi panel keempat yang menjadi akhir untuk memulai pembuatan action plan sebagai tindak lanjut kegiatan langkah awal ini pun ditutup oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Heri Sudarmaji.

article

SHARE :

CATEGORY

Article